Pandemi global Corona COVID-19 telah mengubah sejumlah kebiasaan yang dilakukan. Hal ini juga mempengaruhi pengelolaan keuangan seseorang dan keluarga.
Apalagi kini warga dianjurkan untuk bekerja dari rumah, belajar dari rumah dan ibadah dari rumah. Bagi pekerja yang bekerja dari rumah pun, ada sejumlah pos pengeluaran dan pemasukan yang berubah. Misalkan kalau bekerja dari kantor, ada biaya transportasi, makan, jajan dan sebagainya. Kini mungkin berubah karena tidak ada pengeluaran untuk biaya transportasi.
Meski bekerja dari rumah juga ada biaya-biaya yang dikeluarkan, ada pos-pos biaya yang meningkat selama bekerja dari rumah. Pertama, biaya untuk makanan dan minuman seperti panic buying beli barang. Jadi beli barang tidak sesuai kebutuhan dari kondisi normal, misalkan beli beras, dan indomie berlebihan.
Kedua, biaya listrik. Meski listrik gratis bagi konsumen listrik untuk 450 VA dan diskon 50 persen untuk pelanggan 900 VA bersubsidi, tak berlaku untuk kalangan menengah. Kalangan menengah kini lebih banyak menggunakan listrik. Hal ini memicu biaya listrik membengkak bagi kalangan menengah.
Ketiga, biaya internet juga membengkak selama program bekerja di rumah saja dikarenakan belajar dan bekerja dari rumah yang memanfaatkan jaringan internet.
Keempat, biaya kesehatan. Semua jadi mengkhawatirkan untuk menjaga kesehatannya dengan membeli makanan yang sehat dan juga mengkonsumsi multivitamin agar menjaga imunitas tubuh.
Kelima, belanja online dan langganan layanan menonton film dan serial juga meningkat selama kegiatan di rumah saja.
Di tengah pos-pos keuangan yang meningkat tersebut, ada juga pos biaya lain yang turun seperti biaya bensin, parkir dan tol. Selain itu, biaya jalan-jalan saat akhir pekan, biaya kosmetik dan makan di luar juga berkurang.
Jika biasa makan di luar rumah, biaya makan bisa tiga kali lipat sekarang hanya keluarkan biaya sekali untuk tiga kali makan di rumah. Jadi pengeluaran yang turun tersebut bisa dikompensasi untuk menutupi pos biaya yang meningkat.
Jika kebutuhan dana tidak mencukupi bagi individu dan keluarga yang dirumahkan bisa menjual aset dan mengeluarkan tabungan yang selama ini disimpan. Antara lain investasi, tabungan, deposito dan logam mulia.
Mengingatkan untuk tetap memupuk dana darurat sekitar tiga kali hingga enam kali pengeluaran. Dana darurat ini untuk berjaga-jaga kalau ada biaya mendesak.
Jangan lupa untuk memiliki polis asuransi dikarenakan potensi kecelakaan #dirumahaja akan selalu ada untuk tidak menambah pengeluaran saat kecelakaan. Aswata ikut menjaga kita di rumah dengan menyediakan perlindungan Asuransi Kecelakaan Diri untuk seluruh keluarga dengan promo 50% discount premi dan bebas biaya admin untuk penutupan asuransi kecelakaan diri keluarga mulai tanggal 3 Mei 2020 sampai berakhirnya masa pandemi.
Karena tetap harus di rumah saja, pembelian asuransi ini cukup dilakukan melalui Whatsapp Vania (Virtual Assistant Aswata) di 08111 500 299 dengan cara text #dirumahaja. Selanjutnya Vania akan memandu pembelian polis ini sampai pembayaran online dan penerbitan polisnya melalui Whatsapp chat.
MARI Jaga Indonesia dari rumah - MARI Jaga keluarga tetap aman!
Informasi produk Asuransi Kecelakaan Diri Keluarga https://www.aswata.co.id/id/kecelakaan-diri-keluarga
Informasi tutorial video proses pembelian polis melalui Whatsapp Business https://aswata.co.id/id/pa-keluarga
Informasi lain seputar Asuransi Kecelakaan Diri Keluarga Alamat email ini dilindungi dari robot spam. Anda memerlukan Javascript yang aktif untuk melihatnya.