Oleh Anggi Oktarinda
Senin, 06 Februari 2012 | 11:07 WIB
JAKARTA: PT Asuransi Wahana Tata, a company focusing in general insurance, targets investment return of IDR50 billion this year or grows 25% from investment in 2011 amounting IDR40 billion.
Financial Director of Asuransi Wahana Tata Eddy Chandta said this year the company increase asset under management as high as 20% from last year which was IDR600 billion.
However, the market currently is fluctuating thus the company can not make any long term investment plan until first half of this year.
“Other factors, such as global financial factor is still influential. It is difficult to make business plan for the period of six months. Weekly business plan will be better,” he said. (T03/msw)
http://www.bisnis.com/articles/wahana-tata-eyes-investment-of-idr50-billion
Oleh: DWI WAHYUNI - Wed Apr 18, 2012. 5:45 pm
SURABAYA: Penerapan selection risk perusahaan reasuransi internasional membuat industri asuransi lokal melakukan penyesuaian tarif premi hingga 15%, selain harus melakukan kaji ulang terhadap setiap risiko.
Christian Wanandi, Presdir Asuransi Wahana Tata, menjelaskan musibah Jepang dan banjir Thailand dan wilayah pasifik umumnya membuat banyak perusahaan reasuransi internasional kesulitan pasar. Sebagai dampaknya perusahaan tersebut menerapkan selection risk sangat ketat dan menaikkan tarif premi yang lumayan tinggi.
“Bagi industri asuransi lokal dampak itu membuat kesulitan tersendiri. Mau tidak mau bekerja keras untuk mengkaji ulang risiko dari setiap klien,” ujarnya, seusai meresmikan operasional kantor Regional Timur di Surabaya, Rabu 18 April 2012.
Wahana Tata, misalnya, menurut Christian, sudah menyesuaikan tarif premi yang rata-rata kenaikan 10% hingga 15%. Kenaikannya bergantung dari setiap tingkat risiko. Ada yang perlindungan tertentu kenaikannya sampai 30%, ada yang tidak naik.
Oleh Anggi Oktarinda
Kamis, 26 Januari 2012 | 11:12 WIB
JAKARTA: The general insurance PT Asuransi Wahana Tata will increase the portion of its retail segment to 25% this year, compared to 20% last year.
Asuransi Wahana Tata received small contribution from the retail business line, said President Director of Wahana Tata Christian Wanandi. It has big business potential, as Indonesia has large population and high gross domestic product growth.
“We want to penetrate into retail market. The higher GDP shows that people have additional income, allowing them to get insured. The market is huge. In the segment, we rely on house, automotive, and house-shop insurance,” he said on Wednesday.
Last year, retail segment contributed IDR264 billion, or 20% of Wahana Tata's premium revenue. Meanwhile, corporate segment gave 80%, or IDR1.06 trillion.
Related to its target in enlarging retail segment, Wahana Tata expected IDR390 billion of premium from the segment. Meanwhile, the total premium in 2012 expected to reach IDR1.56 trillion, of which corporate segment expected to contribute IDR1.17 trillion.
Thus, the company will optimize the existing network and distribution, while offering new retail products and modifying the existing ones.
To reach retail customers, Wahana Tata will open seven new offices in Sumatra and Borneo this year, adding the existing 55 offices, said Wahana Tata's Marketing Director Ratnawati.
“Those seven new offices consist of two units in Riau, two others in West Sumatra, and the rest three units in Borneo. All of them equipped with integrated online IT system all across Indonesia,” she said.
JAKARTA. PT Asuransi Wahana Tata makin mantap memperbesar porsi ritel. Tahun ini, manajemen mematok target premi dari ritel terkerek 25% dari tahun sebelumnya hanya 20%.
"Populasi Indonesia sangat banyak, dengan income naik tentunya peluang di ritel makin besar," terang Christian Wanandi, Presiden Wahana Tata, Rabu (25/1).
Menurut Christian, total premi bruto tahun 2011 mencapai 1,3 triliun alias tumbuh 40% dari tahun sebelumnya. Kontribusi premi berasal dari asuransi properti 40%, kendaraan bermotor 35%, marine cargo 11%, sisanya asuransi aneka. Nah sepanjang 2011 lalu, lini distribusi masih dikuasai korporasi yaitu 80% sisanya dari ritel.
M.Th. Ratnawati Direktur Pemasaran Wahana Tata menambahkan, agar porsi ritel makin besar, mereka akan memaksimalkan peran teknologi. Setiap kantor pemasaran di daerah dibekali dengan jaringan online. Selain itu, Wahana Tata akan menambah sekitar 100 orang agen supaya kontribusi ritel makin bengkak.
Indonesia Finance Today
BY ABDUL WAHID FAUZIE
JAKARTA (IFT) - PT Asuransi Wahana Tata, perusahaan asuransi umum skala besar, membukukan kenaikan pendapatan premi kotor sebesar 40% pada 2011 menjadi Rp 1,32 triliun dari Rp 941 miliar di 2010. Menurut direksi perusahaan, peningkatan pendapatan premi ini didorong pendapatan premi dari produk properti.
Christian Wanandi, Presiden Direktur Wahana Tata, mengatakan produk asuransi properti memberikan kontribusi tertinggi, yakni 40% terhadap total pendapatan premi. Produk asuransi kendaraan bermotor memberikan kontribusi 35%, marine cargo 11%, sementara sisanya dari produk lain seperti asuransi aneka dan asuransi kredit.
"Kontribusi premi terbesar masih berasal dari Pulau Jawa, yakni 70% sedangkan sisanya luar Jawa," kata Christian. Peserta korporasi memberikan kontribusi terbesar terhadap pendapatan premi perusahaan sebesar 80%, sedangkan 20% dari peserta ritel. Peningkatan premi yang tinggi dikarenakan tahun lalu perusahaan membuka tujuh kantor pemasaran baru.
Peningkatan pendapatan premi ini membuat hasil underwriting meningkat 20% menjadi Rp 270 miliar pada 2011 dibandingkan 2010 sebesar Rp 214 miliar. Laba bersih perusahaan naik 26% menjadi Rp 105 miliar dari 2010 sebesar Rp 83 miliar.
Gina Nur Maftuhah - Okezone
HEADING TOP CLOSED TOP READ
Senin, 10 Oktober 2011 12:04 wib
JAKARTA - Sampai September, PT Asuransi Wahana Tata memiliki aset Rp1,257 triliun atau mengalami kenaikan 50 persen dibandingkan tahun lalu.
"Tahun lalu aset kami Rp895 miliar, sekarang hampir Rp1,3 triliun yaitu sebesar Rp1,257 triliun," ungkap Direktur Utama Asuransi Wahana Tata Cristian Wanandi di Hotel Kempinski, Jakarta, Senin (10/10/2011).
Dengan total aset Rp1,3 triliun ini, Asuransi Wahana Tata memiliki portofolio untuk berinvestasi di deposit sebesar Rp306 miliar. "Selain itu, kami juga menempatkan di surat berharga seperti saham dan obligasi sebesar Rp133 miliar dan reksa dana sebesar Rp75 miliar, sisanya di penyertaan," lanjut dia.
JAKARTA, KOMPAS.com — Asuransi Wahana Tata menjalin kerja sama dengan PT Bank Central Asia Tbk dalam implementasi virtual account. Ini dimaksudkan untuk mempermudah nasabah keduanya dalam melakukan pembayaran premi bulanan.
"Kerja sama ini melengkapi hubungan harmonis BCA dengan Wahana Tata yang sudah terjalin baik. Penggunaan BCA Virtual Account diharapkan dapat membantu Wahana Tata untuk mempermudah akses dan rekonsiliasi penerimaan pembayaran premi nasabah," sebut Suwignyo Budiman, selaku Direktur BCA, dalam rilis yang diterima Kompas.com, Senin (10/10/2011).
BCA virtual account ini merupakan sebuah rekening khusus yang diberikan kepada pelanggan mitra perusahaan BCA, untuk melakukan pembayaran secara berkala dengan cara setor ke rekening tersebut. Kelebihan layanan ini, nama dan rekening penyetor akan muncul sebagai keterangan transaksi.
JAKARTA. Niat Asuransi Wahana Tata memperbesar porsi asuransi ritel belum berjalan sesuai rencana. Sampai akhir tahun, perusahaan asuransi kerugian ini memperkirakan, kontribusi asuransi ritel mereka baru mencapai 17%-20% dari total perolehan premi.
Tadinya, Wahana Tata menargetkan, porsi asuransi ritel mencapai 25% di akhir tahun. Saat ini, kontribusi terbesar bisnis Wahana Tata masih berasal dari segemen korporasi, mencapai 85%.
Wahana Tata tertarik membesarkan asuransi ritel karena menilai perusahaan asuransi belum menggarap segmen ini secara maksimal. "Dengan jumlah penduduk Indonesia 230 juta orang dan ekonomi membaik, ritel adalah pasar potensial," kata Christian Wahandi, Direktur Utama Asuransi Wahana Tata.
Untuk menggaet nasabah ritel, Wahana Tata bakal meluncurkan beberapa produk lagi. Produk paling anyar Wahana Tata adalah Wahana Kirana dan Wahana Kencana. Masing-masing merupakan produk asuransi kebakaran dan kendaraan bermotor, menjaring 200 hingga 300 polis per bulan.
Asuransi Wahana Tata berupaya memberikan informasi dan edukasi kepada masyarakat, dengan mengikuti pameran ISEI 2011 yang diadakan pada 13 Juli – 17 Juli di Mall Paragon Semarang. Asuransi Wahana Tata ingin lebih mendekatkan diri kepada nasabahnya dan masyarakat umum dengan turut perpartisipasi aktif dalam acara yang didukung oleh Bank Indonesia ini.
Pameran dibuka oleh Wakil Gubernur Jawa Tengah Ibu Rustriningsih dan Pejabat dari Bank Indonesia, dan pada acara pembukaan itu Ibu Rustriningsih berkenan mengunjungi booth Asuransi Wahana Tata untuk berdialog dan mengetahui produk dari Asuransi Wahana Tata serta menerima goody bag sebagai cinderamata.
Dalam Pameran ISEI 2011 yang diadakan oleh Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) tersebut, Asuransi Wahana Tata menawarkan semua produk unggulan dan produk terbarunya yaitu Aswata Kencana dan Aswata Kirana. Para pengujung yang sebagian besar pengujung Mall Paragon Semarang antusias mengikuti pameran tersebut dengan ingin mengetahui mengenai produk, tarip dan pelayanan yang Asuransi Wahana Tata berikan kepada nasabahnya.
Pameran ISEI 2011 ini juga menampilkan beragam industri, perdagangan, pertanian, pariwisata, investasi, teknologi, perbankan, pendidikan, dan lain-lain sekalipun sesuai tema, penyelenggara mengelompokkan peserta terdiri dari:
UKM : Industri Batik, kerajinan tangan, makanan dari berbagai daerah di Provinsi Jawa Tengah, dan
Perbankan : Bank Indonesia, BNI, BRI, Bank Mandiri, dan BCA.
by Markom Aswata, Rafki / Hero
JAKARTA, KOMPAS.com - PT Asuransi Wahana Tata mengalami kenaikan premi bruto sebesar 84 persen pada kuartal pertama tahun 2011 , dari periode yang sama tahun sebelumnya.
Hal tersebut disampaikan oleh Presiden Direktur PT Asuransi Wahana Tata (Aswata), Christian Wanandi, di Jakarta, Rabu ( 8/6/2011 ).
Pada kinerja tahun 2010 , premi bruto ini juga mengalami kenaikan meskipun tidak sebesar persentase kuartal pertama tersebut. Kenaikan yang dialami hanya sebesar 27 persen dibandingkan tahun 2009 , atau menjadi Rp 942 miliar pada 2010 .
Sementara itu, kuartal pertama tahun ini, premi bruto mengalami kenaikan dari Rp 178 miliar pada tahun sebelumnya, menjadi Rp 328 ,5 miliar pada periode ini.
Dengan angka tersebut, maka target premi 2011 telah tercapai 27 persen dari Rp 1,22 triliun. "(Berdasarkan class of businessnya), properti menjadi yang pertama (dengan) 38 persen, kendaraan sekitar 30 persen, dan marine cargo sebesar 15 persen (terhadap total premi bruto)," ungkapnya.